Labels

Wednesday, October 31, 2012

Pendaki Dari Universitas Brawijaya Hilang di Gunung Semeru

Gunung Semeru dilihat dari Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. TEMPO/David Priyasidharta
TEMPO.CO,Lumajang-Mochamad Siraz Awaludin Iqbal, mahasiswa semester tiga Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dikabarkan hilang saat turun dari puncak Mahameru, Gunung Semeru kemarin. Belum diperoleh kabar kondisi mahasiswa asal Dusun Demangjaya, RT IV/RW I Desa Krebet, Kabupaten Malang itu.

Komandan SAR Kabupaten Lumajang, Nugroho Dwi Atmoko mengatakan pihaknya memperoleh informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lumajang Selasa malam sekitar pukul 18.30 WIB yang menyebutkan seorang mahasiswa hilang dalam pendakian di Gunung Semeru.

"Ada rombongan mahasiswa Unibersitas Brawijaya yang berjumlah 20 orang mendaki ke Gunung Semeru. Seorang dari rombongan itu hilang," kata Nugroho kepada Tempo Selasa malam. Siraz, kata Nugroho, terpisah dari rombongan di seputaran Cemoro Tunggal, sebelah atas Arcapada. Peristiwa itu, kata Nugroho, terjadi pada siang hari ini.

SAR Kabupaten Lumajang malam ini berangkat ke Ranupane untuk melakukan klarifikasi dulu perihal peristiwa ini. "Bagaimanapun juga informasi ini harus segera kami tindak lanjuti," katanya.

Kepolisian Resor Lumajang dan Komando Distri Militer 0821 juga telah melakukan persiapan untuk melakukan pencarian. Karena menyangkut nyawa manusia, kata dia, diperlukan data yang akurat sebagai pedoman kehati-hatian dalam mengambil langkah.

Sementara informasi yang diperoleh SAR masih sangat minim. Diketahui rombongan pendaki itu berangkat pada Minggu, 28 Oktober 2012. "Itupun sebatas informasi yang perlu kami klarifikasi lagi," kata Nugroho.

Kepala Resor Ranupane Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Sarmin, saat dihubungi membenarkan ihwal hilangnya seorang pendaki di Gunung Semeru. Ia mengaku belum bisa memberikan keterangan ihwal kronologis hilangnya pendaki itu. “Petugas TN BTS sudah melakukan koordinasi dan mulai melakukan operasi pencarian,” kata Sarmin.

DAVID PRIYASIDHARTA

Kronologi Hilangnya Mahasiswa Brawijaya di Semeru

TEMPO.COLumajang - Mochamad Siraz Awaludin Iqbal, mahasiswa semester tiga Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, dikabarkan hilang saat turun dari puncak Mahameru, kemarin. Belum diperoleh kabar mengenai kondisi mahasiswa asal Dusun Demangjaya, RT IV/RW I Desa Krebet, Kabupaten Malang tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempomelalui pesawat handy talkie di Posko SAR Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lumajang, diperoleh keterangan bahwa Siraz merupakan salah satu dari tujuh pendaki dalam satu rombongan yang mendaki ke puncak Mahameru.

Kepala Kepolisian Sektor Senduro Polres Lumajang, Ajun Komisaris Junaidi, saat memberikan informasi ihwal perkembangan situasi melalui HT menyatakan, dari tujuh orang yang naik ke puncak Mahameru, tiga orang memilih untuk turun lebih dulu, yakni Heri, Wildan, dan Siraz.

"Kronolgisnya tiga ini orang ini turun menuju Kalimati untuk mempersiapkan logistik. Rupanya Siraz ini kebablasan tidak belok. Sedangkan yang dua belok menuju Kalimati," kata Junaidi.

Kemudian, empat kawannya yang lain yang berada di puncak, belakangan kemudian ikut turun dari puncak sesuai jadwal, sekitar pukul 10.00 WIB. Sesampai di basecamp di Kalimati, ternyata Siraz tidak berada di Kalimati. "Dan setelah dicari tidak ketemu," katanya.

Selanjutnya, dua orang pendaki kemudian turun ke Malang untuk memberitahukan kepada orang tua Siraz, tiga orang tetap di Ranupane dan yang dua orang naik ke atas bersama Tim SAR dari Cagar Alam dan beberapa pendaki untuk mencari korban. 

Komandan SAR Kabupaten Lumajang, Nugroho Dwi Atmoko, mengatakan pihaknya memperoleh informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lumajang, Selasa malam sekitar pukul 18.30 WIB. Mereka mengatakan bahwa seorang mahasiswa hilang dalam pendakian di Gunung Semeru.

"Ada rombongan mahasiswa Universitas Brawijaya yang berjumlah 20 orang mendaki ke Gunung Semeru. Seorang dari rombongan itu hilang," kata Nugroho kepada Tempo, Selasa malam. Siraz, kata Nugroho, terpisah dari rombongan di seputaran Cemoro Tunggal, sebelah atas Arcapada. Peristiwa itu, kata Nugroho, terjadi pada siang kemarin, 30 Oktober 2012.

DAVID PRIYASIDHARTA

Cari Mahasiswa Unibraw, Tim SAR Sisir Kalimati 

TEMPO.COSurabaya - Tim SAR gabungan dari Kabupaten Lumajang, TN BTS, dan Malang menyisir sekitar kawasan Kalimati, Gunung Semeru untuk mencari Mochamad Siraz Awaludin Iqbal, mahasiswa semester tiga Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya yang dikabarkan hilang pada Selasa, 30 Oktober 2012 kemarin.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lumajang, Rochani, mengatakan sejak tadi malam Tim SAR gabungan telah menyisir kawasan Kalimati. "Belum ada kabar bagaimana hasil penyisirannya hingga saat ini," kata Rochani saat dihubungi Tempo, Rabu, 31 Oktober 2012. 
Menurut Rochani, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi hanya merekomendasikan pendakian sebatas di Kalimati. Rekomendasi tersebut dikeluarkan ketika status aktivitas vulkanik Semeru beberapa waktu lalu naik dari waspada (level II) menjadi siaga (level III).

Jika masih ada pendaki yang nekat mendaki ke puncak Mahameru, itu wewenang Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, TN BTS saat ini memberlakukan persyaratan terhadap pendaki yang hendak melakukan kegiatan pendakian di Gunung Semeru. Salah satu persyaratan tersebut, pendaki harus membuat surat pernyataan yang ditandatangani di atas materai ihwal pendakian yang hanya hanya dilakukan sampai Kalimati saja. Kalau ada peristiwa yang membahayakan keselamatan pendaki ketika pendaki nekat ke puncak, itu bukan tanggung jawab TN BTS.

Kabar dari Posko SAR Lumajang, Kepala Kepolisian Sektor Senduro, Ajun Komisaris Octa Panjaitan, melaporkan perkembangan situasi bahwa penyisiran Selasa malam sempat dihentikan. Soalnya, saat itu kondisinya gelap dan tidak ada sinar bulan.

DAVID PRIYASIDHARTA

Berita terkini tentang mahasiswa UNIBRAW yang melakukan pendakian di gunung Semeru dan hilang ketika turun dari puncaknya pada 30 Oktober 2012 siang hari. Disadari atau tidak, bahaya kegiatan di alam terbuka ada dua macam. Kedua bahaya itu, menurut alm.Norman Edwin - salah satu pendaki senior Mapala UI -  yaitu Bahaya internal dan Eksternal. Bahaya internal adalah bahaya yang timbul oleh diri sendiri maupun tim; meliputi persiapan fisik, dan mental. Sedangkan bahaya eksternal adalah bahaya yang berasal dari alam; bisa timbul dari cuaca yang tidak bersahabat, hewan buas, dsb.
Dalam peristiwa ini, saya mempunyai beberapa asumsi. pertama, jika ini dari bahaya internal maka koordinasi dari tim pendakian kurang atau si pendaki yang hilang tersebut kurang persiapan dalam hal pengetahuan tentang medan yang dihadapi dan tidak mempunyai pengetahuan tentang kegiatan pendakian. kedua, dari faktor alam, cuaca saat ini di gunung Semeru sudah mulai hujan, bisa jadi ada badai saat itu. namun saya kurang yakin dalam hal ini karena peristiwa tersebut terjadi pada siang hari. Asumsi saya kuat pada yang pertama, karena ini adalah pendakian tim yang terdiri dari 20 orang. 
Pendakian yang dilakukan secara rombongan besar seperti ini harus benar-benar menggunakan manajemen yang baik dalam perjalanan. Fungsi dari panitia di sini sangat penting sekali mengingat banyaknya individu yang ikut serta, yang mana dari mereka pasti memiliki ego berbeda-beda. Paniitia harus benar-benar menjaga kekompakan tim termasuk menentukan jalur yang akan dilintasi. Hal ini dikarenakan medan Semeru yang ekstrim  khususnya di Arcopodo yang mempunyai banyak jalur-jalur kecil. Banyak pendaki semeru yang hilang atau tersesat di area ini.
Yang perlu digaris bawahi, medan Semeru memang sangat membingungkan ketika turun dari puncak, yaitu dari puncak menuju Cemoro Tunggal yang kini sudah tumbang, lalu dari Cemoro Tunggal turun menuju Kelik, dari Kelik menuju Arcopodo dan terakhir dari Arcopodo menuju Kalimati. Setelah melewati jalur-jalur tersebut maka jalur selanjutnya sudah mudah untuk dilalui.

Semoga pendaki yang hilang tersebut dapat segera ditemukan dan dalam kondisi selamat....  Salam Lestari....

3 comments:

  1. Terima kasih atas info dan wacananya yang penuh magna sobat, mantap...!

    ReplyDelete
  2. terima kasih atas info dan wacananya yang penuh magna sobat. Mantap...!

    ReplyDelete
  3. yup2... terima kasih juga sudah mampir di blog saya.. masih belajar nulis. ;)

    ReplyDelete