Labels

Saturday, November 17, 2012

Ekspedisi Raung Jalur Luwak Banyuwangi - SPECTA (Part I)



Lama juga nih gak posting blog. Setelah sebelumnya saya memposting tentang berita terkini dari aktivitas gunung Raung terkini (Oktober 2012), saya jadi teringat untuk menulis catoper (Catatan dan Poto Perjalalanan) gunung Raung yang saya lakukan akhir Februari sampai awal Maret 2012 lalu. Simak yukk...
Pendakian ekspedisi ini dilaksanakan dalam rangka syarat untuk naik jenjang menjadi anggota penuh di Mapala SPECTA IAIN Surakarta. Dalam ekspedisi angkatan Moksa Ravine SPECTA, tempat yang menjadi tujuan ekspedisi adalah gunung Raung (3.332 mdpl) dan tebing Sepikul (450 m). Secara pribadi penulis akan memaparkan tentang gambaran umum gunung Raung yang telah dipilih penulis sebagai medan ekspedisi Gunung Hutan.
Gunung Raung merupakan bagian dari kelompok pegunungan Ijen yang terdiri dari beberapa gunung, diantaranya gunung Suket (2.950 mdpl), gunung Raung, (3.332 mdpl), gunung Pendil (2.338 mdpl), gunung Rante (2.664 mdpl), gunung Merapi (2.800 mdpl), gunung Remuk (2.092 mdpl), dan Kawah Ijen.
Gunung Raung adalah sebuah gunung yang terletak di ujung timur pulau Jawa. Gunung dengan ketinggian 3.332 m.dpl ini mempunyai kaldera dengan kedalaman 500 meter, selalu berasap dan sering menyemburkan api. Gunung Raung termasuk gunung berapi yang masih aktif dengan kaldera di puncaknya dan kelilingi oleh banyak puncak kecil, Menurut catatan letusan terdahsyat terjadi pada tahun 1638 M. Gunung strato volcano ini secara geografis terletak di Kabupaten Banyuwangi, Jember dan Bondowoso, secara astronomis terletak pada 08° LU-07° LS dan 114° BB-021°BT.[1]

Puncak Raung dari Sisi Selatan (Puncak Pandawa Lima)
             Puncak gunung ini berupa gigir kaldera. Kawahnya sangat luas dan dalam serta sangat curam. Sesungguhnya masih ada titik tertinggi lain, namun kita tidak dapat menuju ke sana, karena tidak terdapat jalur serta dibutuhkan perlengkapan yang memadai. Di puncak sering bertiup angin kencang disertai hujan, menyebabkan udara sangat dingin. Suhu dapat mencapai 2-10 derajat celsius. Pakaian hangat tahan angin sangat diperlukan dalam pendakian gunung ini. 
Gunung Raung bisa didaki sampai puncaknya yang berkawah melalui empat jalur. Jalur yang paling sering didaki adalah jalur sisi utara gunung Raung, yaitu jalur Sumber Wringin-Bondowoso, tiga jalur yang lain berada di sisi selatan gunung Raung; pertama jalur Kalibaru yang dibuka oleh tim dari mapala Pataga Surabaya pada 2002, kedua jalur Glenmore yang dibuka oleh Mapala UI pada 2003, dan ketiga jalur Luwak. Tim ekspedisi kali ini memilih rute jalur selatan, yaitu jalur Luwak yang mulai dibuka setelah lebaran pada tahun 2006 oleh OPA Luwak Banyuwangi.
Transportasi termudah menuju lokasi ini yaitu dengan menggunakan kereta api arah Banyuwangi dan turun di stasiun Kalisetail, 20 km. sebelah barat kota Banyuwangi. Kemudian naik ojek menuju desa Jambewangi atau langsung menghubungi OPA Luwak.   
Jalur luwak merupakan jalur terbaru di gunung Raung yang masih sangat alami. Bahkan kadang ditemukan jejak yang menandakan masih adanya Harimau Jawa, baik bekas cakaran di pepohonan, kotorannya, maupun jejak kakinya. Flora di sini beraneka ragam dan sangat lebat hingga terasa teduh ketika berjalan pada waktu panas sekalipun. Juga diperlukan golok tebas karena rimbunnya tumbuhan di sepanjang jalur.
Pendakian pada Jalur Luwak dimulai dari desa Jambewangi kecamatan Sempu kabupaten Banyuwangi. Tepatnya dari base camp Luwak dengan ketinggian 300 mdpl. Waktu tempuh normal jalur ini adalah 4 hari dengan melalui jalan pedesaan, hutan karet, hutan campur dan rimbunan belukar rotan dan arbei.  
            Fauna yang terlihat di sekitar lereng selatan Raung yang lembab adalah pacet, semut hutan, luwak, rengit dan burung gagak. Sedangkan flora yang tampak dalam perjalanan kami yaitu anggrek bulan, anggrek biru, lumut jenggot, rotan, arbei dan lain-lain.

Perjalanan Dimulai cekidot gan... :D
Setelah mempersiapkan semua yang telah direncanakan termasuk mengurus tiket kereta yang ilang, tibalah saatnya kami beraksi di alam bebas. 
HARI PERTAMA
Ahad, Tanggal 26 Februari 2012
08.05 WIB
Saya, Mukhtar, I-yoeng dan Rouf berangkat dari kampus menuju stasiun Purwosari dengan 3 motor, setelah sampai di stasiun, Saya ngebut lg mau nitipin si Kebo Abank di rumah Andre, adik tingkat kita di Specta.
08.30 WIB
saya nyampe lagi di Purwosari diantar Andre, kereta Sritanjung pun sudah tiba di stasiun. Hampir aja saya ketinggalan kereta andai gak berlarian dari pintu gerbang stasiun ("^____^). Kereta berangkat dari Purwosari Solo menuju Banyuwangi. Perjalanan panjang penuh makna, menyusuri alam indah nusantara bagian Jawa Tengah-Timur... 
15.40 WIB
Kereta sampai di stasiun Surabaya Gubeng, di sini saya ditanya seorang gadis yang mengenalkan dirinya dengan nama Riska dari mapala Gemapita Universitas Jember (dari awal dia duduk ngeliatin aja... jadi serba salah :hammer). Singkat cerita, saya dikasih nomor hp temen-temen OPA Luwak Banyuwangi. Kita disuruh berhenti di stasiun Kalisetail Banyuwangi. Dari disinilah kita merubah rencana awal yang sebelumnya akan mendaki lewat jalur Kalibaru menjadi tertantang untuk mendaki jalur Luwak yang masih jarang dilalui pendaki. Kami langsung menghubungi OPA Luwak untuk konfirmasi kedatangan kami.
20.25 WIB
Kereta sampai di Kalisetail, kami turun dari kereta dan menunggu jemputan dari teman-teman OPA Luwak, selang 15 menit kemudian mereka (Carlos, Gareng, Tongseng dan lainnya) datang dan menyambut kami dengan keramahan khas mapala. Setelah kita saling berkenalan, kami semua langsung menuju parkiran motor dan meluncur ke desa Jambewangi-Sempu malam ini. 
Poto menjelang pulang ke Solo
21.00 WIB
Setelah 30 menit kami menempuh jalan beraspal rusak dan penuh batu dengan naik motor, akhirnya kami tiba di base camp Luwak di desa Jambewangi. Setelah beramah tamah kurang lebih satu jam, akhirnya kami dipersilahkan untuk istirahat tepat jam 22.00 WIB. Hari yang menyenangkan saat bertemu dengan teman-teman baru... 
Senin, Tanggal 27 Februari 2012
08.00 WIB
Kami dah bangun pagi semua, jalan-jalan cari tau tentang desa Jambewangi dan masyarakat sekitar. Hari ini tidak ada kegiatan berat, rileksasi tubuh dan mandi di sungai yang ada di sebelah basecamp OPA Luwak sambil menunggu teman-teman Luwak yang akan mengantarkan kami mempersiapkan alat-alat pendakian mereka.

Hari ini sebagian besar cuma kami isi dengan main kartu ngabisin waktu.. hadehhh....
HARI KEDUA
Selasa, Tanggal 28 Februari 2012
07.00 WIB
Rutinitas pagi... blablabla...
13.30 WIB
Setelah semua selesai packing, checking akhir sebelum berangkat pendakian, briefing dilanjut poto2..hwehweh.. (sayangnya file poto saya di sini ilang...)
14.00 WIB
Kami semua sudah siap untuk perjalanan menuju puncak gunung Raung, ya..Tujuan kami adalah puncak gunung Raung 3332 mdpl. Rombongan terdiri dari empat orang anggota SPECTA dan empat orang dari OPA Luwak. I-yoeng (Leader), Mukhtar, Rouf dan Saya (Mobiling) dari SPECTA. Tongseng (Leader), Dono, Jabrig (Mobiling) dan Garenk (Sweeper) dari OPA Luwak. Start pendakian dari basecamp Luwak dengan ketinggian sekitar 300 mdpl.(:hammer  tinggi banget bayangan saya saat itu...) Dimulai dengan aspal jalan pedesaan ke arah utara (346ยบ) sampai kira-kira 2 km. kemudian tampak lapangan sepak bola di kiri jalan. Di sebelah utara lapangan ada pertigaan yang mengarah lurus dan ke kiri, kami mengambil arah kiri. Kondisi jalan sudah mulai makadam disertai dengan genangan air dari saluran pipa yang bocor. Di kanan kiri tampak deretan pohon pinus dan gaharu benar-benar nyaman dipandang... sampai bertemu dengan perempatan, kami mengambil arah kanan (utara) menuju desa Sidomulyo-Sempu.
14.30 WIB
Kami memasuki perkebunan pinus milik Perhutani di kiri kanan jalan makadam. 
15.14 WIB
Rombongan sampai di desa Sidomulyo, desa sebelum desa terakhir menuju gunung Raung. Kami beristirahat sebentar di pos kampling pukul 15.20 WIB Sampai pukul 15.45 WIB. mengambil air di sumur warga untuk bekal di perjalanan menuju desa Brakseng II.
16.07 WIB
Rombongan sampai di perkebunan pinus ke-2 dan terus berjalan. (sampai sini capek banget sumpah... T_T ) harus kami akui tenaga temen2 dari OPA Luwak memang kuat2 (tiap hari emang kerjaannya PP ke sini nanamin cabe ma nyari sayuran hutan
16.10 WIB
Tiba di perkebunan cabe, tengok kanan kiri... aman. kita ngambil satu plastik penuh cabe buat masak2 di Brakseng II nanti...hehehe... (maafin kita ya pak... :peace)
17.22 WIB
Sampai di desa Brakseng I dengan disambut lolongan anjing-anjing milik penduduk, kami istirahat sebentar di sini dan mengambil air lagi di sumur penduduk. Desa Brakseng adalah desa yang terdiri dari kurang lebih 5 KK dengan mata pencaharian peternak kambing, pengumpul getah pinus, petani. 
17.44 WIB
Setelah istirahat dan ngobrol dengan seorang warga, kami lanjut berangkat dari desa brakseng I menuju Brakseng II
18.20 WIB
Sampai di brakseng II batas hutan produksi dengan hutan lindung dilanjutkan mendirikan tenda, masak dan makan. Area ini adalah camp pertama pendakian Menuju puncak Raung via jalur Luwak. Hanya ada satu bangunan sebagai tempat istirahat para penyadap getah. Kami beristirahat semalam di sini ditemani seorang penyadap getah yang juga bermalam.  Bersambung PART II.... hehe


[1] http://capsulx368.blogspot.com/2010/10/gunung-raung.html diakses pada Senin, 21 Mei 2012 pukul 14.52 WIB.

3 comments:

  1. Part 2 nya mana om? :D *penasaran banget

    ReplyDelete
  2. wehehehe... sory bro, nih part II nya: http://anamko.blogspot.com/2012/11/ekspedisi-raung-jalur-luwak-banyuwangi_30.html

    tengkyu dah ngingetin... ane apdet dulu nih :)

    ReplyDelete