Oleh: Hasanal Khuluqi
Mahasiswa Tafsir Hadis IAIN Surakarta 2011
PENDAHULUAN
Al-Qur’an al-Karim yang
berfungsi sebagai Hudan dalam memperdalam pemahaman dan penghayatan
tentang Islam dan merupakan pelita yang dapat menerangi berbagai persoalan
hidup. Bahasanya yang demikian mempesona, redaksi dan mutiara pesan-pesannya yang
demikian agung telah meluluhkan kalbu, Masyarakat berdecak kagum walaupun nalar sebagian mereka
menolaknya. Namun dewasa ini, masyarakat hanya berhenti dalam pesona bacaan
seakan akan kitab suci diturunkan hanya untuk dibaca.
Adalah
kewajiban para ulama untuk memperkenalkan al-Qur’an dan menyuguhkan pesan-pesan
yang tersimpan dalam kedalaman mutiara untaian kalimatnya. Dan menjelaskan
nilai-nilai tersebut sejalan dengan perkembangan masyarakat sehingga al-Qur’an
dapat benar benar berfungsi sebagaimana mestinya. Mufassir juga dituntut untuk
menghapus kesalahpahaman terhadap al-Qur’an, kandungan ayat-ayatnya dan
pesan-pesannya agar dapat diterima dan diterapkan sepenuh hati dalam kehidupan
pribadi dan masyarakat.
Di
indonesia penulisan kitab tafsir telah dmulai sejak abad XVI dan masih
berlanjut hingga sekarang, setiap penafsiran pada abad yang berbeda akan
menghasilkan corak penafsiran yang berbeda pula. Pada kesempatan kali ini
penulis ingin membahas secara global tentang tafsir sufi karya Jalaludin Rahmat
yang di erbeitkan pada tahun1999, tafsir ini sendiri memiliki corak penafsiran
yang berbeda dengan tafsir al-qur’an pada umumnya sehingga menarik untuk dikaji
lebih lanjut.